Sejarah

Berawal dari Balai Pengkajian Islam (BPI)

Universitas Pasundan  sejak berdirinya pada tanggal 14 November 1960, tidak terlepas dari tujuan dan cita-cita Paguyuban Pasundan sebagai organisasi induknya; yakni turut aktif mencerdaskan kehidupan bangsa (merangan kabodoan) dan turut aktif meningkatkan kesejahteraan masyarakat (merangan kokoro) khususnya di Tatar Sunda dan umumnya di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Falsafah, tujuan dan prinsip dasarnya bertolak dari dan mengalir sejalan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Paguyuban Pasundan serta Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan dengan misinya adalah memelihara nilai-nilai budaya Sunda dan memuliakan syi’ar Islam.

Atas dasar itulah, maka Unversitas Pasundan mengemban misi memuliakan ajaran Islam dengan tujuan mewujudkan masyarakat yang diridloi Alloh SWT. Untuk mewujudkan misi tersebut, salah satunya pada tahun 1986-1992 didirikan Balai Pengkajian Islam (BPI). Melalui balai ini diharapkan nilai-nilai keislaman dapat mewarnai lingkungan keluarga besar Unpas dan dapat dijalankan, baik di dalam kampus ataupun di luar kampus.

Pendirian balai tersebut dilandasi oleh program-program yang sesuai dengan: Pertama, Tri Dharma PerguruanTinggi. Kedua,  tugas dan kewajiban yang diatur oleh organisasi Induknya yakni Paguyuban Pasundan. Ketiga, peranan dan fungsinya terutama sebagai pusat pengkajian Islam, pusat syi’ar dan dakwah Islam, juga sebagai pusat informasi dan dokumentasi Islam. Mengingat peranan balai ini sangat strategis dalam mewujudkan misi Unpas,  maka keberadaan Balai Kajian Islam tersebut memiliki visi sebagai “Pusatkajian, pengembangan dan pengamalan ajaran Islam yang bersendikan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Misi utamanya adalah:

  1. Mewujudkan kajian agama Islam yang berwatak inklusif, moderat dan toleran untuk kemajuan, kesejahteraan dan kedamaian
  2. Mewujudkan Pengembangan dan pengamalan ajaran Islam baik di dalam maupun di luar kampus secara kaffah yang melahirkan sikap keteladanan dalam kejujuran, keadilan, keunggulan dan
  3. Mewujudkan character building civitas akademika Unpas yang luas ilmu dan mantap amal agama, luhur dan unggul Iptek yang berjati diri budaya

Sedangkan tujuan pendiriannya adalah untuk:

  1. Melahirkan umat yang luas ilmu dan mantap amal agama.
  2. Melahirkan pemahaman dan pengamalan agama Islam di dalam dan di luar kampus secara inklusif, moderat dan
  3. Melahirkan pemahaman dan pengamalan agama Islam di dalam dan di luar kampus yang berdampak pada kemajuan, kesejahteraan dan kedamaian umat
  4. Melahirkan pemahaman dan pengamalan agama Islam di dalam dan di luar kampus yang berdampak pada ketakwaan keteladanan, kejujuran, keadilan dan
  5. Melahirkan pemahaman dan pengamalan agama Islam secara kaffah yang sesuai dengan syari’at dan selaras dengan budaya bangsa dan kemajuan

Balai ini didirikan oleh para pimpinan Unpas yang pada saat H. Mukhtar Affandi sebagai rektornya, dan secara struktur kebaradaannya di bawah binaan Pembantu Rektor I yang pada saat itu dipegang oleh TB. H. Hasanudin. Sedangkan untuk menjalankan program-programnya, dipercayakan kepada H.M. Munir Jamil (selaku ketua BPI) yang pada saat itu, dia sebagai dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Fakultas Ekonomi, dan menjabat di Departemen Agama Wilayah Jawa Barat dan dibantu oleh Bahrul Ulum yang pada saat itu dia sebagai dosen mata kuliah budaya Sunda.

Selama itu, banyak kegiatan yang dijalankan terutama kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan syi’ar Islam, seperti penerbitan majalah al-Mizan, konsultasi keislaman, seminar-seminar, Peringatan Hari-hari Besar Islam (PHBI), pengajian rutin yang dilaksanakan seminggu sekali, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bersyi’arkan Islam. Dalam kegiatan-kegiatan tersebut, yaitu pad tahun 1989 sempat menghadirkan H. Alamsah Ratu Perwiranegara yang pada saat itu menjabat sebagai Mentri Agama RI tepatnya dalam acara memperingati maulud Nabi Muhammad SAW. kegiatan lainnya, yaitu acara seminar tentang “Wanita Karir dalam Islam”, yang dihadir oleh Pimpinan Pesantren “Al-Thahriyah” Jakarta yaitu Ibu Hj. Tuti Alawiyah yang pada saat itu ia juga menjabat sebagai Mentri Urusan Wanita.

1. Perubahan dari Balai Pengkajian Islam (BPI) Menjadi Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Syi’ar Islam (LPPSI) dan Periodesasi Kepemimpinannya.

Untuk memperluas gerak dan bidang yang digarap oleh BPI, maka pada tahun 1992 berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan No. 027/YPTP/C/1992, BPI dirubah menjadi lembaga, yaitu Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Syi’ar Islam (LPPSI). Sebagai ketuanya adalah KH. Miftah Faridl, yang saat itu dia juga menjabat sebagai Ketua MUI Kota Bandung. Kemudian yang menjadi sekretarisnya, terbagi kepada dua periode: Periode pertama (1992-1996) dipegang oleh H. Ijod Sirojuddin, dan periode kedua (1996-2000) dipegang oleh H. Ali Anwar.

Pada periode-periode tersebut banyak kegiatan yang dilakukan, di samping kegiatan-kegiatan yang sudah berjalan pada periode sebelumnya, juga ditambah kegiatan-kegiatan, seperti penerbiatan buku pedoman ibadah sehari-hari, updating kurikulum mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI), penerbitan buku daras Pendidikan Agama Islam, buletin jum’at “al-Afkar”, khitan massal, dan kegiatan-kegiatan lainnya.

2. Penyatuan Dua Lembaga (LPPSI dan LBS)

Pada tahun 2000, berdasarkan Surat Keputusan Rektor Unpas No. 098/Unpas.R/SK/C/IX/2000, kinerja LPPSI disatukan kelembagaannya dengan Lembaga Budaya Sunda (LBS), dan namanya dirubah menjadi Lembaga Budaya Sunda dan Pengkajian Islam (LBSPI). Ketuanya adalah H. Benyamin Harits, dan sekretarisnya di bidang keislaman adalah H. Ali Anwar, sedangkan di bidang budaya, sekretarinya adalah H. Toto Gani Utari.

Beberapa kegiatan yang dijalankan selama periode tersebut, antara lain penerbitan buku saku yang berjudul “Pepernian Urang Sunda”; dan “Kamus Istilah-istilah Sunda dan Islam”. Kemudian penerbitan buku kecil yang berjudul “Rawayan Jati; Pandangan Hidup Orang Sunda yang Islami”, karya H. Hidayat Suryalaga (Almarhum). Di samping penerbitan buku-buku, pernah juga diadakan seminar sehari tentang “Sunda Islam, Islam Sunda”. Sebagai nara sumbernya adalah Prof. Dr. H. Rachmat Djatnik, sebagai Rektor IAIN Sunan Gunung Djati Bandung (sekarang UIN), dan Prof. Dr. H. Iman Sudirman, DEA, sebagai Rektor Unpas. Kegiatan lainnya, mengadakan kunjungan dan pemberian santuna ke warga daerah yang kena musibah gempa di daerah Cileungit Cikajang Garut, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bernuansa Islam dan kesundaan.

 3. Kembali Menjadi LPPSI

Langkah penyatuan kedua lembaga (LPPSI dan LBS) tersebut pada awalnya bertujuan untuk mengefektifkan kinerja lembaga-lembaga di lingkungan Unpas khususnya di antara kedua lembaga tersebut. Namun setelah berjalan beberapa tahun, ternyata kinerja kedua lembaga tersebut tidak efektif, maka pada tanggal 1 April 2003 berdasarkan Surat Keputusan Rektor Unpas No. 43.A/Unps.R/SK/C/IV/2003, kedua lembaga tersebut dipisahkan, dan keberadaannya menjadi seperti semula yaitu LPPSI dan LBS. Ketua LBS adalah H. Asep Syamsulbachri, dan sekretarisnya adalah H. Toto Gani Utari. Sedangkan ketua LPPSI dipegang oleh H. Ali Anwar, dan sekretarisnya adalah M. Idris Nawawi. Kini kedua lembaga tersebut memiliki program masing-masing yang berbeda, namun tidak keluar dari misi dan identitas Unpas sebagai induknya. H. Ali Anwar sebagai ketua dan Idris Nawawi sebagai sekretaris Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Syi’ar Islam berjalan hingga tahun 2014, dan pada tahun 2014 berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Pasundan Nomor: 28/Unpas.R/SK/C/II/2014, M. Idris Nawawi diangkat sebagai Ketuanya dan Maman sebagai sekretarisnya.

Adapaun program-program LPPSI sekarang, garis besarnya adalah:

  1. Melakukan pengkajian masalah-masalah tentang ke-Islam-an yang dapat berkontribusi untuk usaha penggalian nilai-nilai luhur, kemajuan polapikir dan pola tindak serta usaha penegakan norma-norma ajaran Islam.
  2. Melakukan pengkajian dalam mensinergikan ilmupengetahuan dengan ajaran Islam yang berdampak pada usaha Islamisasi Ilmu Pengetahuan.
  3. Mengembangkan dan menerapkan norma-norma ajaran Islam dan nilai-nilai luhur kebudayaan Sunda bagi kepentingan civitas akademika pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
  4. Mengadakan kordinasi dengan unit kerja lainnya di lingkungan Unpas dalam menyusun materi perkuliahan pendidikan agama Islam, dan melakukan up dating Kurikulum, GBPP, Silabi, dan SAP Pendidikan Agama Islam, baik Pendidikan Agama Islam sebagai Mata Kuliah Umum atau sebagai Mata KuliahWajib.
  5. Menghimpun dan menyediakan buku-buku dan bahan lainnya mengenai agama Islam baik yang berasal dari upaya sendiri maupun
  6. Melakukan koordinasi dengan Fakultas-fakultas dalam menyelenggarakan Pusat-pusat kajian ke-Islam-an di masing-masing Fakultas yang kajiannya disesuaikan dengan program keilmuannya.
  7. Mengusahakan terwujudnya lingkungan kampus yang Islami.
  8. Mengadakan layanan kepada masyarakat dalam bidang pengembangan dan pengamalan ajaran Islam bagi kegiatan dakwah dan syi’ar Islam didalam dan  di luar
  9. Mengembangkan dan memajukan layanan informasi dan dokumentasi ke-Islam-an melalui pembuatan Jurnal dan Buletin bagi civitas akademika maupun masyarakat
  10. Mengupayakan berdirinya masjid-masjid yang representative dan mengembangkan fungsinya, baik di dalam maupun di luar Unpas sebagai pusat kegiatan, pemberdayaan dan kemajuan
  11. Mengembangkan usaha implementasi ajaran Islam yang berdampak pemberdayaan ekonomi umat Islam dalam bentuk melakukan kajian, guna membuat model yang lebih efektif untuk menghimpun dan mengoptimalkan penggunnaan zakat, Infaq dan Shodaqoh, baik di dalam maupun  di luar

Kegiatan-kegiatan lainnya yang kini sedang berjalan, dan sebagai kelanjutan dari kegiatan-kegiatan sebelumnya antara lain:

  1. Diklat “Kiat Menulis Karya Ilmiah” bagi para dosen Pendidikan Agama Islam di lingkungan Unpas.
  2. Diklat “Kiat Jitu Menghafal” yang diikuti oleh para pimpinan, dosen, karyawan, dan mahasiswa Unpas, kerjasama dengan Lembaga Creatif Mind.
  3. Mengikuti Kongres Nasional Masjid Kampus Indonesia Pertama pada tahun 2004 di Masjid Salman ITB Bandung Jawa Barat.
  4. Diklat koperasi mahasiswa yang bernuansa Syari’ah, diadakan kerjasama LPPSI dengan Kementrian Koperasi Wilayah Provinsi Jawa Barat.
  5. Workshop kurikulum mata kuliah Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Islam untuk Disiplin Ilmu (IDI).
  6. Updating SAP, GBPP, da kurikulum Islam untuk Disiplin Ilmu (IDI), kerjasama dengan YPT Pasundan
  7. Penerjemahan buku-buku keislaman dari bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia.
  8. Korespondensi dengan “Muslim World League” Saudi Arabia.
  9. Rapat koordinasi tauhunan bagi para dosen Pendidikan Agama Islam di lingkungan Unpas.
  10. Rapat koordinasi triwulan bagi Pengurus DKMdi lingkungan Unpas.
  11. Peduli terhadap para korban gempa, di antaranya: Korban tsunami Aceh; Pangandaran; Garut, serta peduli terhadap kaum dhu’afa, dan membantu pembangunan masjid-masjid (jumlah terlampir).
  12. Perlombaan-perlombaan, seperti MTQ dan sari tilawah; Pidato bahasa Sunda dan lain-lain.
  13. Seminar sehari tentang “Reorientasi Mata Kuliah PAI di lingkungan Perguruan Tinggi Umum

Hingga tahun 2010-2012, LPPSI memiliki berbagi kegiatan yang secara rutin dijalankan, antara lain: Konsultasi ke-Agama-an; Pembuatan Buletin Jum’atan; Bimbingan Baca Tulis al-Qur’an, Terjemahan dan Tafsirnya; Ceramah Bulanan, Studi Pendalaman Islam (SPI); Kajian Intensif Aplikasi Tauhid (KIAT); Studi Efektif Nilai-nilai ke-Islam-an (SENI); Pengelolaan Baitul Maal Unpas; Peringatan Hari-hari Besar Islam (PHBI); Pembuatan Buku Saku tentang Ibadah dan Brosur ke-Islam-an; Desa Binaan.

Struktur  Organisasi Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Syi’ar Islam Universitas Pasundan sekarang adalah:

Ketua                :   M. Idris Nawawi, Drs., M.Ag

Sekretaris        :  Maman, Drs., M.Ag

StafAhli            :  1. Prof. Dr. K.H. MiftahFaridl

                              2. Prof. Dr. K.H. Ali Anwar, M.Si

Kepala Pusat    : Ahmad Abdul Gani, Drs., SH., M.Ag

Kasubag            : Iceu Dahmalia

Staf Adm           : Ahmad Sofi, Drs.